image1 image2 image3 image4

HELLO ◕‿◕ |WELCOME TO TECHNOSEE|ALL ABOUT TECHNO. WILL BE HERE|TECHNOSEE, YOU SEE!

Akankah Kecerdasan Buatan Google Jadi Kunci Masa Depan?

Google Yakin Kecerdasan Buatannya Jadi Kunci Masa Depan CEO Google, Sundar Pichai. (REUTERS/Albert Gea)
Google selaku unit bisnis terbesar di perusahaan induk Alphabet, telah melihat peluang besar dalam industri teknologi, yang tak lain adalah kecerdasan buatan dan komputasi awan.

Selama ini Google mengandalkan teknologi iklan digital berbasis pencarian untuk menopang pendapatan, tetapi pendapatan itu mulai melambat.

Sementara layanan seperti komputasi awan (cloud computing) yang mengelola dan menjual ruang untuk server dan peranti lunak, sangat potensial karena dilirik oleh perusahaan besar.

Begitu pula dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang diramalkan sang CEO Google, Sundar Pichai, akan jadi cara baru meraup untung di industri teknologi.

Pichai berkata, Google sangat memikirkan secara matang bagaimana menangani investasi data center dan mengembangkannya ke skala besar.

“Ketika kita sudah dewasa kita pasti menyeberang ke sisi lain di mana kita berpikir untuk melayani pihak eksternal,” kata Pichai saat dalam rapat laporan keuangan, seperti dikutip dari The Verge.

Dalam bisnis komputasi awan, Google ingin bertransformasi memberi layanan kelas bisnis. Mereka berupaya mempertahankan pelanggan besar macam Netflix dan Spotify, yang juga memakai layanan AWS Amazon. Microsoft merupakan salah satu lawan yang juga pemimpin pasar untuk layanan awan, melalui rangkaian produk Azure yang berkembang pesar.

Nah, untuk mengalahkan para pesaingnya, Pichai melihat investasi atas mesin pembelajaran atau kecerdasan buatan akan menjadi kunci keberhasilannya.

Google telah serius mengembangkan kecerdasan buatan melalui anak usahanya, DeepMind asal Inggris, yang salah satunya membuat peranti lunak untuk permainan "Go".

Perusahaan ini diakuisisi Google senilai US$400 juta pada Januari 2014.

DeepMind mengembangkan berbagai program kecerdasan buatan seperti jaringan saraf yang bisa menggambar, mengenali gambar, pendeteksi penyakit, sampai mendeteksi komputer kuantum.

“Kami telah berinvestasi dalam machine learning dan AI selama bertahun-tahun, tapi saya pikir kami berada di sebuah titik kritis yang sangat menarik di mana teknologi ini harus benar-benar lepas landas,” katanya.

Hal semacam ini akan diterapkan oleh Google di layanan kelas bisnis, yang bisa menjadi pembeda Google dengan layanan lain.

“Dalam jangka panjang, saya pikir kami akan berkembang dalam era komputasi dari mobile-first menjadi AI-first,” tutup Pichai. “Dan saya pikir kami berada di garis depan perkembangan.”

Baca juga : Cloud Server Indonesia

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Leave your comment, for the better on someday :)