image1 image2 image3 image4

HELLO ◕‿◕ |WELCOME TO TECHNOSEE|ALL ABOUT TECHNO. WILL BE HERE|TECHNOSEE, YOU SEE!

2020 Era Big Data, Sudah Siapkah Indonesia?!




Cloud Computing Indonesia - Kebutuhan pengguna menuntut kehadiran sebuah teknologi yang memungkinkan mereka untuk dapat menyimpan serta mengakses data kapan pun dan di mana pun. Maka lahirlah teknologi komputasi awan, atau populer disebut 'cloud'.

Tiga tahun belakangan ini, komputasi berbasis awan (cloud computing) menjadi sebuah tren baru di industri teknologi. Meningkatnya jumlah penggunaan perangkat mobile, serta pesatnya pertumbuhan data yang didorong oleh internet, menjadi salah satu faktor utamanya.


Pertumbuhan pengguna internet dan perangkat mobile mendorong sebuah konsep yang disebut dengan 'big data'. Berbagai jenis data digital yang bertebaran di internet sudah tak relevan lagi didistribusikan ke media penyimpanan berwujud hardware. Sekarang, zamannya cloud!
Menurut data yang dimiliki International Data Corporation (IDC), data digital yang bertebaran di seluruh dunia pada tahun 2013 kemarin mencapai 4,4 zetabytes. Angka tersebut diprediksi akan meningkat 10 kali lipat di tahun 2020 menjadi 44 zetabytes.
Tentunya, cloud saat ini menjadi satu-satunya metode yang paling tepat untuk menangani kondisi 'ledakan' data yang terjadi dengan pesat per tahunnya.
Menurut data yang dimiliki International Data Corporation (IDC), data digital yang bertebaran di seluruh dunia pada tahun 2013 kemarin mencapai 4,4 zetabytes. Angka tersebut diprediksi akan meningkat 10 kali lipat di tahun 2020 menjadi 44 zetabytes.

"Belum ada metode lain selain cloud yang mampu menangani kondisi ledakan data tersebut. Dengan cloud, biaya yang dibutuhkan untuk mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data juga menjadi lebih hemat," jelas Erwin, yang merupakan CEO PT. Virtus Technology Indonesia.
Selain itu, ternyata cloud di Indonesia dinilai dapat menjanjikan di masa depan, terlebih kepada bisnis UKM.
"Perkembangan bisnis pun cloud sangat menjanjikan. Di tahun 2010, menurut data yang dirilis Gartner, nilai bisnisnya sebesar US$ 36,8 miliar. Tahun depan, 2015, diperkirakan bisa mencapai US$ 121 miliar, hampir empat kali lipat pertumbuhannya," ungkapnya lagi.

Namun, sebelum sampai di tahun 2020, ada beberapa hal seperti infrastruktur, edukasi pengguna, hingga masalah sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan, sebelum pada akhirnya mampu diadopsi oleh kalangan yang lebih luas, di era big data!

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Leave your comment, for the better on someday :)